Discover / Temukan

Jumat, 30 September 2011

Penerbitan Prangko Bersama Indonesia - Malaysia ( Indonesia - Malaysia Joint Issue of Stamps )

SHP Indonesia (Tema Indonesia)


SHP Malaysia
SHP Indonesia (Tema Malaysia)

Diterbitkan secara bersamaan di Kuala Lumpur dan Jakarta pada 8 Agustus 2011.
Perancang:
Prangko Indonesia: Creativa Vistama.
Prangko Malaysia: Peter Chuah / Orient Communications.
SHP ini diterbitkan dalam rangka membina saling pengertian dan hubungan persahabatan antara kedua bangsa serumpun. Masing-masing negara menerbitkan 8 prangko dengan nominal 8x 90 sen dan 8x Rp 2.500,-. Terdiri dari 4 tema, yaitu: monumen, uang kertas, prangko dan ayam hutan.
Tema Monumen:
- Indonesia: Tugu Proklamasi atau sering disebut juga Tugu Petir yang terdapat di Jakarta. Di Kompleks Monumen ini juga terdapat patung proklamator Bung Karno dan Bung Hatta serta Naskah Proklamasi.
- Malaysia: Tugu Negara Malaysia yang terdapat di Kuala Lumpur. Tugu ini didirikan untuk memperingati pengorbanan para pahlawan.
Tema Uang Kertas:
- Indonesia: Oeang Repoeblik Indonesia atau disingkat ORI. ORI merupakan mata uang pertama yang dimiliki Indonesia. Diterbitkan dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen pada 30 Oktober 1946.
- Malaysia: Uang kertas pertama Malaysia dengan nominal satu sen diterbitkan pada 1 Maret 1959 dan mulai beredar pada 1 Juni tahun yang sama.
Tema Prangko:
- Indonesia: Prangko Pemerintah Militer Daerah Surakarta merupakan prangko darurat yang diterbitkan untuk menunjukkan semangat pantang menyerah bangsa Indonesia pada Agresi Militer Belanda II. Prangko ini diterbitkan pada bulan Agustus 1949 dengan nominal lima belas rupiah.
- Malaysia: Prangko pertama yang diterbitkan Malaya merdeka memiliki nominal sepuluh sen. Prangko ini dicetak dengan teknik intaglio dan menampilkan gambar Tunku Abdul Rahman.
Tema Ayam Hutan:
- Indonesia: ayam hutan hijau atau nama ilmiahnya Gallus varius.
- Malaysia: ayam hutan merah atau nama ilmiahnya Gallus gallus.

Kamis, 22 September 2011

Peluncuran Satelit Palapa Pertama ( The Launching of The First Satellite Palapa)

Diterbitkan: 8 Juli 1976
Perancang: Drs Suprapto Martosuhardjo Bc.A.P.
SHP ini diterbitkan untuk menyambut peluncuran Satelit Palapa Pertama. Terdiri dari 3 prangko, dengan desain masing-masing:
- Rp 20,-: Stasiun Bumi Lintas.
- Rp 50,-: Stasiun Pengendali Utama.
- Rp 100,-: Satelit Palapa
Nama Satelit Palapa diambil dari Sumpah Palapa yang pernah diucapkan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit. Sumpah ini berisi bahwa Patih Gajah Mada tidak akan berhenti berpuasa sebelum mempersatukan Nusantara.
Satelit Palapa adalah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Pertama kali diluncurkan pada 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat di Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.  

50 Tahun Sumpah Pemuda ( 50th Anniversary of Youth Pledge)


Diterbitkan: 28 Oktober 1978
Perancang: Group "D.G."
SHP ini diterbitkan untuk memperingati 50 tahun Sumpah Pemuda. Terdiri dari 2 prangko bernilai Rp 40,- dan Rp 100,- yang menggambarkan logo 50 Tahun Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak penting dalam sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda terjadi pada Kongres Pemuda Ke 2 pada 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda berisi: satu tumpah darah, tanah air Indonesia, satu bangsa, Bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Pada Sumpah Pemuda ini pula pertama kali diperdengarkan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman.

Senin, 19 September 2011

Ekspedisi Kapal Borobudur ( The Borobudur Ship Expedition)


Diterbitkan: 17 September 2005
Perancang: Koeboe Sarawan
SHP ini diterbitkan untuk menyambut keberhasilan Ekspedisi Kapal Borobudur 2003. Terdiri dari 2 prangko masing-masing bernilai Rp 1.500,-. Desainnya menampilkan:
- Kapal Borobudur dan Patung Buddha.
- Relief Kapal Borobudur yang terdapat di Candi Borobudur.
Candi Borobudur merupakan Candi Buddha terbesar di dunia dan didirikan pada abad ke 9 Masehi oleh Dinasti Syailendra. Selama ratusan tahun candi ini tertimbun tanah dan baru ditemukan kembali pada tahun 1815 oleh Sir Stamford Raffles.
Pada relief Candi Borobudur terdapat profil kapal layar. Diperkirakan kapal layar tersebut digunakan nenek moyang kita ratusan tahun lalu untuk membawa rempah-rempah, terutama kayumanis untuk diperdagangkan sampai Afrika. Untuk merekonstruksinya maka dibuatlah kapal tradisional di Pulau Kangean, Madura. Desain kapal dibuat oleh Nick Burningham seorang pakar arkeologi maritim dari Australia berdasarkan relief kapal yang terdapat pada Candi Borobudur tersebut. Kapal yang dilengkapi dengan cadik dibuat secara tradisional seluruhnya dengan konstruksi kayu tanpa menggunakan paku dan logam.
Maka dimulailah Ekspedisi Kapal Borobudur pada 23 Agustus 2003 dengan nahkoda Kapten Laut (P) Gusti Putu Ngurah Sedana. Ekspedisi ini diluncurkan secara resmi oleh Presiden Megawati Sukarnoputri di Marina Jaya Ancol, Jakarta dan menempuh penjelajahan dari Jakarta, Indonesia ke Accra, Ghana.

Rabu, 14 September 2011

Sampul dari Teman Italiaku ( Cover from My Italian Friend )


Sampul dari teman saya dari Milan, Italia ini terdiri dari prangko-prangko:

- 0,30 euro: Emilio Salgari (1862-1911)
Prangko ini diterbitkan tahun 2009 untuk memperingati 100 tahun meninggalnya. Emilio Salgari adalah seorang penulis Italia dan pionir science fiction.

- 0,65 euro: Charles Darwin (1809-1882)
Prangko ini diterbitkan tahun 2009 untuk memperingati 200 tahun kelahirannya. Charles Darwin adalah seorang ilmuwan Inggris yang terkenal dengan Teori Evolusinya dan bukunya "The Origin of Species".

- 0,52 euro: Gianni Caproni.
- 0,52 euro: Alessandro Marchetti
Kedua prangko tersebut merupakan bagian dari 4 prangko seri Pionir Penerbangan Italia yang diterbitkan tahun 2003.

- 0,01 euro: prangko definitif Italia


Senin, 12 September 2011

Kain Tradisional Indonesia Seri #2 ( Traditional Textile of Indonesia Serie #2 )






Diterbitkan: 6 Juli 2011
Perancang: de-er
SHP Souvenir Sheet ini diterbitkan untuk menyongsong Pameran Filateli Dunia "INDONESIA 2012". Souvenir Sheet ini mencantumkan prangko senilai Rp 5.000,- dengan gambar karapan sapi dari Madura, Jawa Timur dan jokinya mengenakan kain batik Madura warna merah. Karapan sapi adalah lomba balap sapi khas dari Pulau Madura. Selain itu pada sampulnya bertuliskan "PAMERAN FILATELI SURABAYA 2011".

Kamis, 08 September 2011

EXPO '70 OSAKA



Diterbitkan: 15 Februari 1970
Perancang: Design Center dari Institut Teknologi Bandung, Soeroso dan Soeripto.
SHP ini diterbitkan untuk menyambut keikutsertaan Indonesia di EXPO '70 Osaka. Terdiri dari 3 prangko dengan desain masing-masing:
- Rp 5,-: Paviliun Indonesia.
- Rp 15,-: Burung Garuda sebagai Lambang Panitia Nasional EXPO '70
- Rp 30,-: Paviliun Indonesia.
EXPO '70 Osaka adalah Expo tingkat dunia pertama kali yang diadakan di Jepang dan Asia. Osaka ditunjuk secara resmi oleh Bureau of International Expositions (BIE) untuk menyelenggarakan Expo Dunia pada tahun 1970. Tema EXPO '70 adalah "Progress and Harmony for Mankind".
Untuk menyambut keikutsertaan Indonesia dalam EXPO '70 ini maka diterbitkanlah seri prangko ini. Paviliun Indonesia dibangun di atas tanah seluas 2.852 m2. Paviliun ini berbentuk trapesium dengan siluet Candi Borobudur yang melambangkan arsitektur modern Indonesia.

Rabu, 07 September 2011

Lingkungan Hidup 1993 ( Environment Day 1993 )


Diterbitkan: 5 Juni 1993
Perancang: Heri Purnomo dan Samuel Talahado
SHP ini diterbitkan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup 1993. Terdiri dari 2 prangko tri tunggal(triptych) dengan nilai 3xRp 300,- dan 3xRp 700,-. Seri prangko ini adalah salah satu favorit saya karena desainnya yang mulai modern dan salah satu yang pertama yang mulai dicetak dengan rotogravure 4 warna.
Masing-masing desainnya adalah:
- Rp 300,-: Bunga melati (Jasminum sambac) sebagai Puspa Bangsa.
- Rp 300,-: Bunga anggrek bulan (Phalaepnosis amabilis) sebagai Puspa Pesona.
- Rp 300,-: Bunga raflesia (Raflesia arnoldi) sebagai Puspa Langka.
- Rp 700,-: Komodo (Varanus komodoensis) sebagai Satwa Nasional.
- Rp 700,-: Ikan arwana/siluk merah (Seleropages formosus) sebagai Satwa Pesona.
- Rp 700,-: Burung elang jawa (Spizaetus bartelsi) sebagai Satwa Langka

Senin, 05 September 2011

Prangko Malaysia: 600 Tahun Ekspedisi Laksamana Cheng Ho ( Malaysian Stamps: 600 Years of Admiral Zheng He's Expedition )


Diterbitkan: 21 Juli 2005
Perancang: Reign Associates
FDC prangko Malaysia ini diterbitkan untuk memperingati 600 Tahun Ekspedisi Laksamana Cheng Ho. Terdiri dari 4 prangko:
- 30 sen: kapal-kapal dagang.
- 30 sen: cap kerajaan Kaisar Cina kepada Sultan Malaka.
- 50 sen: perdagangan di Malaka
- RM1: keramik Nyonya.
Tahun 2005 diperingati 600 Tahun Ekspedisi Laksamana Cheng Ho. Beberapa negara memperingatinya dengan menerbitkan seri prangko peringatan, seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Cina, Macau. Ini adalah koleksi prangko Laksamana Cheng Ho saya yang pertama.
Ekspedisi Laksamana Cheng Ho dilakukan beberapa kali antara tahun 1405 sampai tahun 1433. Ekspedisi ini sampai ke Asia Tenggara, India, Afrika dan Laut Tengah. Laksamana Cheng Ho adalah seorang Cina Muslim dan dikenal juga sebagai Admiral Zheng He atau Sampokong. Peninggalan Laksamana Cheng Ho di Semarang adalah kelenteng Gedung Batu yang terkenal.

Sabtu, 03 September 2011

Gemarikan: Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan ( Gemarikan: Fish Consumption Promotion Movement )


Diterbitkan: 22 Juni 2011
Perancang: Triadi M.
SHP ini diterbitkan dalam rangka Gemarikan(Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan). Terdiri dari 4 prangko definitif:
- Rp 5.000,-: Nelayan menebar jaring.
- Rp 2.000,-: berbagai jenis ikan.
- Rp 1.500,-: manfaat ikan bagi perkembangan otak.
- Rp 3.000,-: pengolahan rumput laut.
Gemarikan(Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) diadakan dalam rangka mendorong peningkatan konsumsi ikan masyarakat dan ketahanan nutrisi. Konsumsi ikan akan meningkatkan kecerdasan dan kesehatan. Hal ini karena kandungan gizi ikan yang banyak manfaat dan sangat berguna seperti protein, vitamin, mineral dan asam lemak Omega 3.

Jumat, 02 September 2011

Kongres Kehutanan Sedunia ke 8/1978 ( 8th World Forestry Congress 1978)

SHP Kongres Kehutanan Sedunia 1978
Uang logam Rp 100 edisi 1978: Hutan untuk Kesejahteraan





Diterbitkan: 16 Oktober 1978
Perancang: H. Engeler dan R. Bellincamp
SHP ini diterbitkan untuk menandai diselenggarakannya Kongres Kehutanan Sedunia ke 8 di Jakarta pada tahun 1978. Terdiri dari 2 prangko dengan desain masing-masing:
- Rp 40,-: Hutan untuk peningkatan kualitas hidup
- Rp 100,-: Hutan untuk peningkatan lapangan pekerjaan.
Selain itu Kongres Kehutanan Sedunia ini juga ditandai dengan diterbitkannya uang logam Rp 100,- edisi 1978.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...