Discover / Temukan

Kamis, 31 Mei 2012

Tahun Pemanfaatan Teknologi untuk Peningkatan Kualitas Hidup ( Year of Technology Implementation for Life Quality Improvement )


Diterbitkan: 1 Januari 2000
Perancang: I Ketut Warsana dan Suprayitno
SHP ini diterbitkan untuk menandai ditetapkannya tahun 2000 sebagai Tahun Pemanfaatan Teknologi untuk Peningkatan Kualitas Hidup dan masih dalam rangkaian Dekade Kunjungan Indonesia (DEKUNI).
Terdiri dari 2 prangko masing-masing:
- Rp 1.000,- : menggambarkan pertanian sistem teknologi hidroponik.
- Rp 700,- : menggambarkan satelit penginderaan jarak jauh (inderaja) untuk bidang perikanan

Minggu, 27 Mei 2012

Penerbangan Perdana N 250 ( First Flight of N 250 )


Diterbitkan:  10 Agustus 1995
Perancang: Yus R. Arwadinata
SHP ini diterbitkan dalam rangka menyambut penerbangan perdana N 250. Terdiri dari 1 prangko bernilai Rp 700,- dengan desain pesawat terbang N 250 dengan latar belakang bendera merah putih.
Pesawat terbang N 250 dibuat oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) yang sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia (PTDI). PTDI dahulu didirikan sebagai Industri Pesawat Terbang Nurtanio di Bandung oleh DR. BJ Habibie pada 23 Agustus 1976.
Pesawat terbang N 250 adalah pesawat turboprop dengan kecepatan 330 knotts dan memuat 64 hingga 68 penumpang.
N 250 diluncurkan secara resmi oleh Presiden Suharto pada tanggal 10 November 1994. Pesawat terbang N 250 yang diberi nama Gatotkaca melakukan Penerbangan Perdana pada tanggal 10 Agustus 1995 dalam rangka menyongsong 50 Tahun Indonesia Merdeka

Sabtu, 26 Mei 2012

Penerbitan Prangko Bersama Indonesia - Afrika Selatan (Joint Issue of Stamp Indonesia - South Africa )


Diterbitkan: 15 Oktober 2011
Perancang Sampul: Dadan R.
SHP ini diterbitkan untuk menandai 300 Tahun Hubungan Antara Masyarakat Indonesia dengan Afrika Selatan. Kedatangan Syekh Yusuf dari Gowa, Sulawesi Selatan ke Cape Town pada sekitar tahun 1694 mempererat hubungan antara masyarakat kedua negara. Syekh Yusuf sudah diangkat sebagai Pahlawan Nasional baik di Indonesia maupun Afrika Selatan.
SHP ini terdiri dari 5 prangko yang masing-masing bernilai Rp 2.500,- dengan desain:
- Syekh Yusuf
- Museum Balla Lampoa Sulawesi Selatan
- Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan
- Topi Tilanga khas Nusa Tenggara Timur(NTT) dan Sandal Kelom Geulis dari Jawa Barat
- Alat Musik Tifa dari Papua

Kamis, 24 Mei 2012

100 Tahun Museum Zoologi Bogor/Zoologicum Bogoriense ( 100 Years of Bogor Zoological Museum/Zoologicum Bogoriense)



Diterbitkan : 22 Agustus 1994
Perancang:
- Rp 700.- : Samuel Talahattu
- Rp 1.000,- : Ezry Journalis
SHP ini diterbitkan untuk memperingati 100 Tahun Museum Zoologi Bogor/Zoologicum Bogoriense (MZB). Museum dengan logo Komodo (Varanus komodoensis) ini pada awalnya bernama Landbouw Zoologisch Laboratorium. Tugasnya adalah menginventarisasi dan pengumpulan contoh seluruh jenis satwa di Indonesia. Nama Museum Zoologicum Bogoriense mulai dipakai 1947 dan mulai 1967 berada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
SHP ini terdiri dari 2 prangko, masing-masing:

- Rp 700,-: kerangka Paus Biru (Balaenoptera musculus L) jantan.
Paus Biru ini ditemukan terdampar dalam keadaan mati di Priangan, Jawa Barat antara Cilauteureun dan Cikelet pada tahun 1916. Mamalia laut raksasa ini beratnya kurang lebih 119 ton, panjangnya 27,28 meter dan lingkar badannya 15,12 meter.

- Rp 1.000,-: kerangka Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest).
Badak Jawa merupakan salah satu spesies yang dilindungi karena hanya tinggal beberapa puluh ekor saja yang masih hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Badak yang kerangkanya terdapat di MZB ini beratnya 228 kg. Badak ini tersesat dan tertembak di Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 1934

Sabtu, 19 Mei 2012

Prangko Malaysia: 100 Tahun Penerbangan di Malaysia


Diterbitkan: 7 Juli 2011
Perancang: Department of Civil Aviation of Malaysia
SHP ini diterbitkan untuk memperingati 100 Tahun Penerbangan di Malaysia, terdiri dari 3 prangko masing-masing:
- 60 sen: menggambarkan Era Permulaan Penerbangan
- 80 sen: menggambarkan Era Pembangunan Penerbangan
- RM 1: menggambarkan Era Kegemilangan Penerbangan
Ketiga prangko menyertakan juga logo 100 Tahun Penerbangan
Era penerbangan di Malaya(nama lama Malaysia) dimulai dengan pendaratan pertama pesawat Antoinette Monoplane di Kuala Lumpur. Penerbangan komersial pertama bermula tahun 1930 dengan penerbangan Imperial Airways.
Tahun 1972 diluncurkan Malaysian Airlines System(MAS) setelah sebelumnya bernama Malaya Airways.
Bulan Agustus 1998 diresmikan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) yang menjadi salah satu dari 5 bandara terbaik di dunia. Sebelumnya bandara internasional Kuala Lumpur adalah Subang.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...