Koleksi prangko pribadi dari beberapa negara sebagian besar dari Indonesia, terutama dalam bentuk Sampul Hari Pertama(SHP)... Private stamp collection from many countries, mostly from Indonesia, mainly in form of First Day Cover(FDC)...
Discover / Temukan
Minggu, 19 Februari 2012
Perayaan Pemugaran Candi Borobudur ( Celebration of The Restoration of Borobudur Temple )
Diterbitkan: 23 Februari 1983
Perancang:
- Rp 250,-: Zainal Abidin
- Rp 150,-: Bodhi Trisyanto
- Rp 100,-: Nurman Tjahaja
SHP ini diterbitkan untuk merayakan selesainya pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1983, terdiri dari 3 prangko yang masing-masing bernilai Rp 250,-, Rp 150,- dan Rp 100,-.
Prangko Rp 100,- bertema Kelestarian warisan budaya adalah tanggung jawabmu. Prangko ini menggambarkan proses pemugaran Candi Borobudur dan relief pada candi.
Prangko Rp 150,- bertema Kelestarian warisan budaya terletak di tanganmu. Prangko ini menggambarkan stupa-stupa Candi Borobudur dan patung Sidharta Gautama (Budha).
Prangko Rp 250,- menggambarkan sketsa irisan melintang Candi Borobudur dan patung Sidharta Gautama (Budha).
Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi pada masa Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha. Setelah sekitar 1000 tahun terlupakan, baru pada tahun 1814 diketemukan lagi oleh Sir Stamford Raffles. Tahun 1900 mulai dilakukan usaha penyelamatan candi pertama kali oleh Van Erp dari Belanda. Tahun 1955 Indonesia meminta bantuan Unesco untuk pelestarian candi dan ditanggapi dengan datangnya Prof. Dr. C. Coremans dari Belgia.
Mulai tahun 1973 sampai tahun 1983 pemugaran dilakukan bekerjasama dengan Unesco dan melibatkan beberapa ahli dari berbagai negara. Diharapkan dengan pemugaran seksama ini Candi Borobudur bertahan untuk selama 1000 tahun lagi.
Minggu, 12 Februari 2012
50 Tahun TRIKORA - Tri Komando Rakyat ( 50 Years of TRIKORA - Three People's Commands )
Diterbitkan: 5 Oktober 2011
Perancang: de-er
SHP ini diterbitkan untuk memperingati 50 tahun TRIKORA ( Tri Komando Rakyat ). Trikora dicanangkan dalam rangka pembebasan Irian Barat.
SHP ini terdiri dari 4 prangko yang masing-masing bernilai Rp 2.500 dengan desain:
1. Monumen TRIKORA dan peta Papua Barat.
2. Kendaraan Lapis Baja Pengangkut Personal "Anoa"
3. Kapal Perang KRI Banjarmasin
4. Pesawat Tempur Sukhoi.
Gerakan-gerakan menentang penjajahan Belanda di Irian Barat telah berlangsung sejak awal abad 20. Berbagai usaha perjuangan dan diplomasi untuk mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan. Pada tanggal 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mencanangkan perintah Tri Komando Rakyat ( TRIKORA ). Isi Trikora: 1. Gagalkan Pembentukan Negara Papua Barat Buatan Belanda Kolonial, 2. Kibarkan Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia, 3. Mobilisasi Umum Guna Mempertahankan Kemerdekaan dan Kesatuan Tanah Air dan Bangsa. Untuk menindaklanjuti pencanangan dan membentuk Komando Operasi Trikora dibentuklah Komando Operasi Mandala di bawah Mayjend Soeharto.
Label:
2011,
irian,
Irian Barat,
mandala,
papua,
papua bar at,
SHP,
soeharto,
soekarno,
trikora
Sabtu, 11 Februari 2012
Landmark
Diterbitkan: 27 September 2011
Perancang: Arcom
SHP Landmark ini terdiri dari 5 prangko yang masing-masing bernilai Rp 2.500. Desainnya menampilkan foto-foto: Jembatan Ampera di Palembang, Lawang Sewu di Semarang, Tugu Khatulistiwa di Pontianak, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali dan Benteng Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang di Makassar.
- Jembatan Ampera:
Terletak di kota Palembang, Sumatra Selatan. Jembatan ini membentang di atasi Sungai Musi sepanjang 1.117 m, tinggi menaranya 63 m dari permukaan tanah. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965.
- Lawang Sewu:
Terletak di Bundaran Tugu Muda(dahulu Wilhelminaplein) di kota Semarang, Jawa Tengah. Awalnya merupakan kantor Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS Lawang Sewu arti harfiahnya adalah "pintu seribu" karena sedemikan banyak pintunya. Gedung ini dibangun mulai tahun 1904 sampai tahun 1907. Saat ini gedung ini dikelola oleh PT Kereta Api(Persero).
- Tugu Khatulistiwa:
Terletak di kota Pontianak ke arah kota Mempawah di Kalimantan Barat. Bangunan tugu ini terdiri dari 4 tonggak kayu belian(kayu besi) dan terdapat lingkaran di tengahnya dengan tulisan EVENAAR. Pada anak panah tertera 109o20' OLvGr yang menunjukkan letak berdirinya Tugu Khatulistiwa pada garis Bujur Timur. Pembangunannya dimulai tahun 1928.
- Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) :
Terletak di tanjung Nusa Dua di Kabupaten Badung kira-kira 40 km di selatan kota Denpasar, Bali. Di areal taman budaya ini direncanakan akan didirikan patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda setinggi 12 meter.
- Benteng Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang(Jum Pandang) :
Terletak di pinggir pantai di sebelah barat kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo, dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke 9 yang bernama I manrigu Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallona. Awalnya benteng ini dari tanah liat lalu diganti dengan batu padas dari Maros oleh Raja Gowa ke 14 Sultan Alauddin. Benteng ini berbentuk seekor penyu yang hendak merangkak ke lautan. Ini sesuai dengan filosofi Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun lautan.
Label:
2011,
benteng rotterdam,
denpasar,
equator,
garuda,
gwk,
jembatan ampera,
khatulistiwa,
Landmark,
lawang sewu,
makassar,
musi,
palembang,
pontianak,
semarang,
SHP,
tugu muda,
wisnu
Langganan:
Postingan (Atom)